Jumat, 27 November 2015

Kata budaya berasal dari kata sanksekerta Buddhayah, yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa asing lainnya terdapat kata-kata seperti culture (inggris), cultuur (Belanda), atau kultur (Jerman). Kata-kata itu sebenarnya berasal dari bahasa latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan, dan penggarapan tanah menjadi tanah pertanian. Dalam arti kiasan, kata-kata itu juga diberi arti ‘pembentukan dan pemurnian’, misalnya pembentukan dan pemurnian jiwa. Menurut kaidah bahasa, culture atau cultuur diartikan menjadi ‘budaya’, sedangkan cultural atau culturele menjadi ‘kebudayaan’. ‘budaya’ merupakan kata ‘benda’, sedangkan ‘kebudayaan’ adalah kata sifat. Kalau kata budaya dirunut dari arti kata majemuk budi daya atau kekuatan dari akal, akal atau budi itu mempunyai unsure-unsur cipta atau pikiran, rasa, dan karsa atau kehendak. Hasil dari ketiga unsure budi itulah yang disebut kebudayaan. Atau dengan kata lain, kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. Hasil-hasil kebudayaan dapat berujud kebudayaan materi (misalnya dari kancing baju, pakaian adat sampai bangunan-bangunan candi, rumah adat, dan gedung-gedung pencakar langit) dan non materi (misalnya adat istiadat, religi, dan kepercayaan).

macam macamparagraf



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Teks dan Macam-macam Teks
Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang, bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran.[1]
A.    Teks Deskriptif
Teks deskripsi merupakan teks  yang menggambarkan objek apa adanya sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek dan peristiwa di depan matanya sendiri.[2] Teks deskripsi disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Teks ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Pembicaraanya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh panca indera.
Ada hal penting tentang paragraf deskriptif, yaitu bahwa setiap kalimat yang membangun paragraf tersebut memiliki tingkat yang sama atau sederajat. Kemudian paragraf deskriptif yang realistik memiliki sifat emotif, yaitu menimbulkan efek emosional. paragraf ini lebih banyak menimbulkan kesan yang subjektif.[3]
B.     Teks Narasi
Narasi artinya menuturkan cerita.  Teks narasi merupakan teks yang menyajikan objek atau peristiwa seolah-olah dialami sendiri oleh si pembaca. Teks dengan pengembangan narasi berarti teks itu menuturkan cerita. Kadang-kadang dari sudut pandang kata ganti orang pertama (Aku) dan kadang-kadang dari sudut pandang orang ketiga (Ia). Tulisan naratif meyakinkan pembaca dengan menggunakan rincian khusus, dengan megikuti suatu urutan yang jelas dan mudah dipahami, dan dengan menceritakan secara panjang lebar ceritanya dengan maksud agar pembaca dapat memperoleh pengalamandalam hidupnya sendiri.[4]
C.     Teks Eksposisi
Teks eksposisi disebut juga teks paparan. Teks eksposisi merupakan teks yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Teks ini menampilkan suatu objek. Peninjauaannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiaanya dapat menggunakan perkembangan analisis kronologis atau keruangan. Ada yang perlu diketahui dari teks ekspositoris.
Ciri teks ini adalah penyampaian informasi. Didalamnya akan kita temukan informasi yang tidak akan mempengaruhi para pembaca.Pembaca hanya memperoleh informasi atau pengetahuan. paragraph ini antara lain dapat berupa definisi, analisis, laporan, pertimbangan dan proses. Dari bagian-bagian itu akan kita temukan bagian-bagian kecil lagi.[5]
D.    Teks Persuasi
Teks Persuasi adalah teks yang bertujuan meyakinkan pembaca, mempengaruhi pembaca,  membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Yang dikemukakan itu dapat berupa fakta, produk, pendapat, hingga ideologi tertentu. Bidang yang paling banyak mengguakan jenis karangan ini adalah dunia periklanan. [6]
E.     Teks Argumentasi
Suatu teks yang bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap atau tingkah laku tertentu serta membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Dalam tulisan ini bersifat ilmiah, jenis karangan ini biasanya digunakan oleh penulis karena sebuah karya ilmiah harus dapat meyakinkan pembaca atas topik yang diuraikan penulisnya. Dengan demikian, penulis harus menyusun karangannya secara logis dengan alasan atau data yang mampu meyakinkan para pembaca.[7]
2.      Ciri-ciri dan Langkah-langkah Menyusun Teks Deskriptif, Naratif, Eksposisi, Persuasi dan Argumentasi
A.    Ciri- Ciri Teks Deskripsi

a.       Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
b.      Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
c.       Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
d.      Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Langkah menyusun deskripsi:
a.       Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
b.      Tentukan tujuan.
c.       Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan.
d.      Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan).
e.       Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.
B.     Ciri-ciri Teks Narasi
Langkah Membuat Teks Narasi
C.    Ciri-ciri Teks Eksposisi
a.       Berusaha menjelaskan tentang sesuatu.
b.      Gaya tulisan bersifat informatif.
c.       Fakta dipakai sebagai alat kontribusi.
d.      Fakta dipakai sebagai alat konkritasi
Langkah Membuat Teks Eksposisi.

D.    Ciri-ciri Teks Persuasi

a.       Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
b.      Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c.       Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
d.      Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara  penulis dengan pembaca.
Langkah-langkah menyusun persuasi:
a.       Menentukan topik atau tema.
b.      Merumuskan tujuan.
c.       Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
d.      Menyusun kerangka karangan.
e.       Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi.
f.       Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya    kesepakatan pendapatnya tercapai.
g.      Persuasi memerlukan fakta dan data.

E.     Ciri-ciri Teks Argumentasi
a.       Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin
b.      Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
c.       Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
d.      Penutup berisi kesimpulan.
e.       Mengandung data atau fakta yang dapat di pertanggungjawabkan.
f.       Penjelasannya disampaikan secara logis.
Langkah-langkah Menulis Argumentasi
a.       Dalam penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada langkah-langkah  penulisan yang telah disediakan sebagai persyaratan dari karangan argumentasi yang baik, berikut langkah-langkah penulisan karangan argumentasi :
b.      Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnya “Pentingnya Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Anak SD”
c.       Menentukan tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu, misalnya sebagai berikut. Meyakinkan pembaca bahwa swasembada pangan merupakan sarana yang ampuh untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan negara.
d.      Agar pembaca dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu mencari bahan yang cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.
e.       Menyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.

3.      CONTOH TEKS DISKRIPTIF, NARATIF, EKSPOSISI, PERSUASI, DAN ARGUMENTASI
1.      CONTOH TEKS DISKRIPTIF
Gajah, Si Hewan Besar Terbesar
Gajah adalah hewan darat terbesar yang masih ada sampai saat ini. Diantara semua hewan hanya ikan paus yang mampu menyaingi kebesaran gajah. Saat ini, gajah terdapat di Afrika, India, Sri Lanka, dan daerah-daerah sekitar Asia.
Gajah adalah hewan tinggi yang bertubuh dan berkepala besar. Kepalanya memiliki dua ciri khas, yakni belalai yang panjang dan gading. belalai tidak lain adalah moncong dan bibir atas yang memanjang. gadingnya merupakan gigi khusus yang memanjang dan digunakan sebagai senjata atau alat penggali.
Gajah termasuk kelompok mamalia berkuku. hewan ini dapat digolongkan menjadi dua jenis. Jenis pertama dinamakan Elephas, yang mencakup gajah Asia. Jenis kedua dinamakan Loxodonta, yang mencakup gajah Afrika. Kedua jenis ini berbeda ukuran tubuh dan struktur telinga serta gadingnya. Gajah Afrika lebih besar daripada gajah Asia. Gajah Afrika jantan biasanya mencapai 3 sampai 4 meter dan beratnya 5.000 sampai 7.500 kg.[8]
2.   CONTOH TEKS NARATIF
Upacara Bendera
Hari ini hari Senin. Anak-anak SD Harapan siang mengikuti upacara bendera. Saat itu giliran siswa kelas V sebagai petugas upacara. Afriza bertindak sebagai pemimpin upacara. Debby, Nana, dan Puput sebagai pengibar bendera Merah Putih. Dewi memimpin menyanyikan lagu. Lisca dan Yuniar pembaca doa dan pembaca UUD 1945, serta Wiwik sebagai protokol.
Suara Afriza terdengar lantang member aba-aba. “Siap… grak! “ Semua peserta upacara mengambil sikap sempurna. Barisan terlihat rapi. Suasana hening dan khidmat menandai upacara hari itu. Akan tetapi di tengah keheningan upacara, tiba-tiba terdengar suara anak tertawa. akibatnya upacara menjadi agak terganggu. siswa yang lain menoleh ke kanan dank e kiri melihat sumber datangnya suara. Upacara menjadi kurang tertib.
“Anak-anak, pagi ini kalian mengikuti upacara tidak seperti biasanya. Hari ini upacara agak gaduh. Ada anak yang berbicara sendiri, ada pula yang bersenda gurau dengan temannya. Peserta lain menjadi terganggu. Ibu Yuni berpesan, jaga kedisiplinan pada saat kegiatan apa saja. Itu penting. Kalian tentu ingin hidup teratur, bukan? Sekali lagi Ibu berpesan, jagalah kedisiplinan, jangan ulangi lagi pada upacara-upacara berikutnya,” kata Ibu Yuni mengakhiri sambutannya.

CONTOH TEKS EKSPOSISI
Memelihara Ikan
Ikan merupakan salah satu binatang yang biasa dipelihara oleh manusia. Ikan sangat beragam mulai dari warna, jenis juga harganya. Dengan memelihara ikan, akan memberikan ketenangan dan kesegaran bagi pemiliknya begitu juga orang melihatnya. Dalam memelihara ikan kita harus berhati-hati, karena jika perawatannya tidak sesuai maka ikan air tawar, jenis dan warna ikan air laut juga lebih beragam.
Untuk memelihara ikan, hal pertama yang harus disiapkan yaitu akuarium. Akuarium harus ditata seindah mungkin dan sesuai dengan keadaan sebenarnya, dengan begitu ikan-ikan akan merasa betah. Setelah akuarium diisi dengan air, selanjutnya ikan dimasukan ke akuarium tersebut. Dalam memilih ikan sebaiknya yang masih segar, dan kondisinya baik tanpa ada cacat ataupun goresan.
Dalam memberi makan ikan harus teratur, jangan terlalu banyak karena akan membuat air keruh, oleh dan ikan akan mati. Memberi makanikan sebaiknya dilakukan tiga atau sampai empat kali sehari, pilihlah makanan ikan yang sesuai dan bergizi.
Air untuk ikan air tawar makin lama makin keruh, oleh karena itu harus diganti minimal sekali dalam seminggu. Ketika mengganti air akuarium, ikan-ikan harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember yang berisi air bersih.
Hati-hati dalam memilih jenis ikan, jangan sampai ikan yang besar disatukan dengan ikan kecil, bisa-bisa ikan besar tersebut memangsa ikan kecil. Akuarium juga dapat diletakan diruang tamu, hal ini dapat memberikan nilai tambah yaitu membuat asri suasana dan juga memberikan kesegaran bagi orang yang melihatnya. Kesegaran yang diberikan oleh pemandangan di akuarium dapat membuat orang yang stress menjadi bugar, dan bersemangat kembali. Tak heran banyak orang yang mempunyai hobi memelihara ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut.[9]
CONTOH TEKS PERSUASI
Kebudayaan Indonesia Harus Mulai Dijaga
Indonesia adalah negeri yang beraneka ragam. Bangsa yang multikultur, banyak sekali kebudayaan yang tersebar dari ujung barat ampai ujung timur. Kebudayan nasional yang menjadi ciri khas bangsa khususnya.sebagai warga yang hidup di Indonesia, sebaiknya saat ini kita harus berpikir bahwa kebudayaan Indonesia mulai harus dijaga. Kenapa kebudayaan bangsa Indonesia harus dijaga? Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebudayaan Indonesia harus dijaga. Diantaranya, banyak orang yang tidak mengenal budayanya sendiri.
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia lebih banyak menyebabkan seseorang malas untuk mengetahui bahkan untuk mengenalnya. sehingga tak heran jika ada orang yang tidak tahu tentang kebudayaan Indonesia. Bahkan dia sempat aneh dan terheran-heran jika melihat tari kecak misalnya atau mendengarkan lagu soleram. karena dia tak pernah mengetahuinya dan memang tak pernah mau tahu.
Tak hanya itu, globalisasi atau medernisasi yang terjadi pada dunia saat ini mempunyai pengaruh besar terhadap kelestarian budaya Indonesia. Melalui modernisasi kebudayaan dengan mudah kebudayaan asing dapat masuk ke Indonesia. Dan memang tidak mengherankan, kita bisa lihat dengan jelas dari beberapa media, kebudayaan asing telah merambah luas ke seluruh penjuru nusantara. Kebudayaan-kebudayaan asing ini ternyata lebih mudah membudaya dari pada kebudayaan asli yang sudah ada. Contohnya saja dalam cara berpakaian, kita lebih sering mengikuti orang-orang di luar sana untuk cara berpakaian.
Dengan masuk dan berkembangnya budaya asing ke Indonesia membuat kebudayaan-kebudayaan daerah tersingkir. Tak jarang banyak kebudayaan daerah yang tidak lagi dimunculkan atau malah dapat dikatakan menghilang. Kebudayaan-kebudayaan daerah ini mulai meredup setelah kedatangan kebudayaan asing. Seperti wayang yang sekarang jarang sekali kita dapat menyaksikan pertunjukan wayang secara langsung. Atau tari jaipong yang benar-benar asli, karena yang sering kita lihat adalah tari jaipong yang sudah banyak mengalami perubahan.
Generasi muda Indonesiapun ternyata lebih menyukai kebudayaan asing. Mereka kurang mencintai kebudayaannya sendiri, bahkan ada yang menganggapnya kampungan. Terlihat bahwa generasi muda sekarang lebih bergaya hidup hedonistic atau gaya hidup penuh hura-hura. Generasi muda saat ini lebih menyenangi kebebasan tanpa batas daripada kebebasan dengan batasan norma. Musik yang mereka dengarkan bukan lagi gending karismen atau tanjidor tapi musik yang mereka dengarkan adalah house music atau musik DJ, R&B, Hip-hop, metal dan lain-lain. Tarian mereka bukan lagi jaipongan, kecak, atau pendet tapi tarian mereka dengarkan adalah modern dance, break dance dan lain-lain.
Oleh karena itu, memang sudah saatnya kita sebagai orang Indonesia umumnya dan sebagai generasi muda terpelajar khusunya, harus mulai berpikir untuk menjaga kebudayaan Indonesia. Karena kebudayaan Indonesia adalah ciri khas bangsa Indonesia yang menjadi kebanggaan tersendiri dari bangsa Indonesia. Masyarakat dan pemerintah adalah pelaku sentral dalam proses pelestarian kebudayaan nasional. Kebudayaan Indonesia sebaiknya kita pelihara, kita juga dan kita lestarikan bersama-sama. Jangan sampai kita kehilangan budaya kita sendiri. Marilah kita sama-sama menjaga kebudayaan Indonesia agar jangan sampai terkubur dan hanya menjadi sejarah anak cucu kita di masa yang akan datang. Marilah kita bersama-sama menjaganya!
CONTOH TEKS ARGUMENTASI
Adopsi Anak Indonesia Oleh Orang asing, Mengapa Tidak ?
Sebuah survey dan studi perlu dilakukan untuk meneliti dampak sosial, budaya, dan psikologis dari praktek adopsiini sebelum orang-orang keburu menilai yang jelek-jeknya saja. Oleh karena itu, kalau kita memang ingin konsekuen menjadi bangsa yang berkepribadian yangmandiri, mungkin praktek-praktek seperti pinjaman dari luar negeri, penanaman modal asing, studi keluar negeri dan segala bentuk hubungan serta ‘produk’yang berbau luar negeri lebih baik dijauhkan. Hal ini tentu saja mustahil. kalau kita mau jujur tentang keberadan bangsa dan negara kita, kita ini sebenarnya masih jauh sekali dari impian mejadi negara yang mandiri, yang sejahtera dan mampu tampil sebagai negara yang menetukan di dalam percaturan dunia.
Prosedur pengangkatan anak yang benar dan bertanggung jawab akan diulai dengan mendeteksi keberadaan calon orang tua angkat, untuk memperolehdata mengenai kemungkinan jaminan kehidupan dan tunjangan pendidikan yang layak bagi anak yang akan diadopsi itu. Keinginan dan kerinduan untuk memelihara dan menyayangi anak itu sendiri pun dapat pula dipakai sebagai pegangan bahwa anak itu tidak akan ditelantarkan, apa lagi jika kita lihat kegigihan calon orang tua memperjuangkan ‘anak’ mereka selama ini. dengan kata lain, hari depan yang lebih cerah diajanjikan disana, dibandingkan jika anak-anak itu tetap tinggal disini. tentunya ini tidak berlaku bagi keluarga-keluarga yang mapan. Tetapi bagaimana dengan keluarga yang tidak mampu, yang broken home, anak-anak diluar nikah, serta ribuan anak lain yang tidak mempunyai jaminan masa depan yang cerah dinegeri sendiri? salahkah jika ada pihak asing yang denan tulus bersedia mengasuh mereka?
Adopsi anak Indonesia oleh orang asing seperti ini bukanlah pelarian tanggung jawab sosial di negara kita. Hal ini sebaiknya dipandang sebagai salah satualternatif pemecahan-pemecahan masalah-masalah besar yang kita hadapi, seperti peledakan jumlah penduduk, peningkatan kesejahteraan keluarga yang tidak mampu, serta perluasan kesempatanbagi sebagian anak untuk hidup lebih baik.
Dari hal-hal yang yang diuraikan diatas, agaknya dapatlah ditarikkesimpulan bahwa sebaiknya kita kita tidak terburu-buru menilai adopsi anak Indonesia oleh orang asing itu merupakan tindakan yang memalukan seluruh bangsa,dan oleh karena itu harus dicegah. perlulahkita mengadakan berbagai penelitian dan pemikiran kembali, karena sebenarnya dalam hal itu masih banyak terdapat hal-hal positif, yang justru membantu kita menyelesaikan beberapa masalah yang mendesak. ini, kalau kita mau sedikit jujur pada diri kita sendiri.


BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa teks adalah. teks dibagi menjadi lima macam yaitu teks deskriptif, naratif, eksposisi, persuasi dan argumentasi. teks deskriptif adalah teks yang melukiskan atau menggambarkan objek dengan apa adanya. Ciri-ciri teks deskripsi adalah menggambarkan objek tertentu bertujuan agar pembaca seolah-olah merasakan hal tersebut dan menjelaskan keadaan objek seperti bentuk, warna ukuran dansebagainya.
Teks naratif yakni teks yang menceritakan kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya gaya tulisan bersifat informative, fakta dipakai sebagai alat kontribusi dan fakta dipakai sebagai alat konkritasi. Teks persuasi adalah teks yang bertujuan meyakinkan pembaca, mempengaruhi pembaca,  membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Ciri-cirinya yaitu Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah, harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
Teks argumentasi ialah suatu teks yang bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap atau tingkah laku tertentu serta membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Ciri-cirinya menjelaskan pendapat agar pembaca yakin, memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian serta penutup berisi kesimpulan.

2.      Saran
1.      Kepada pendidik diharapkan mampu memahami jenis-jenis teks secara menyeluruh sehingga nantinya dapat menjelaskan dengan baik kepada peserta didik.
2.      Peserta didik seyogyanya dapat amenguasai materi tentang mavam-macam teks seperti yang tertera diatas.


[1] Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1994) hal.1024.
[2] Tim Catha Edukatif, KTSP Bahasa Indonesia untuk kelas 5 A, (Sukoharjo: CV. Sindutama), hal. 55.
[3] E Zaenal Arifin dan Ahmad Tasai, Bahasa Indonesia Sebagai mata kuliah Pengembangan Kepribadian, (Tanggerang: Pustaka Mandiri, 2012) hal. 172.
[4] M. Jazeri, Bahasa Indonesia Untuk Karya Ilmiah, (Tulungagung: CV Cahaya Abadi, 2010. hal.61.
[5] Arifin dan Tasai,. . . hal.172-173
[6] Fahirul Lutfi, Materi Kuliah IAIN Tulungagung 2015.
[7] Ibid.
[8] Tim Catha Edukatif, Bahasa Indonesia Untuk SD/MI KTSP 2006,  Sukoharjo: Sindunta. hal.38.