Jumat, 27 November 2015
Kata budaya berasal dari kata sanksekerta Buddhayah, yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa asing lainnya terdapat kata-kata seperti culture (inggris), cultuur (Belanda), atau kultur (Jerman). Kata-kata itu sebenarnya berasal dari bahasa latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan, dan penggarapan tanah menjadi tanah pertanian. Dalam arti kiasan, kata-kata itu juga diberi arti ‘pembentukan dan pemurnian’, misalnya pembentukan dan pemurnian jiwa. Menurut kaidah bahasa, culture atau cultuur diartikan menjadi ‘budaya’, sedangkan cultural atau culturele menjadi ‘kebudayaan’. ‘budaya’ merupakan kata ‘benda’, sedangkan ‘kebudayaan’ adalah kata sifat.
Kalau kata budaya dirunut dari arti kata majemuk budi daya atau kekuatan dari akal, akal atau budi itu mempunyai unsure-unsur cipta atau pikiran, rasa, dan karsa atau kehendak. Hasil dari ketiga unsure budi itulah yang disebut kebudayaan. Atau dengan kata lain, kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. Hasil-hasil kebudayaan dapat berujud kebudayaan materi (misalnya dari kancing baju, pakaian adat sampai bangunan-bangunan candi, rumah adat, dan gedung-gedung pencakar langit) dan non materi (misalnya adat istiadat, religi, dan kepercayaan).
macam macamparagraf
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Teks dan Macam-macam Teks
Teks
adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang, bahan tertulis untuk
dasar memberikan pelajaran.[1]
A. Teks
Deskriptif
Teks deskripsi merupakan teks yang menggambarkan objek apa adanya sehingga
pembaca seolah-olah melihat sendiri objek dan peristiwa di depan matanya
sendiri.[2]
Teks deskripsi disebut juga paragraf melukiskan (lukisan). Teks ini melukiskan
apa yang terlihat di depan mata. Pembicaraanya dapat berurutan dari atas ke bawah
atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain deskriptif berurusan dengan hal-hal
kecil yang tertangkap oleh panca indera.
Ada hal penting tentang paragraf
deskriptif, yaitu bahwa setiap kalimat yang membangun paragraf tersebut
memiliki tingkat yang sama atau sederajat. Kemudian paragraf deskriptif yang
realistik memiliki sifat emotif, yaitu menimbulkan efek emosional. paragraf ini
lebih banyak menimbulkan kesan yang subjektif.[3]
B. Teks
Narasi
Narasi artinya menuturkan cerita. Teks narasi merupakan teks yang menyajikan
objek atau peristiwa seolah-olah dialami sendiri oleh si pembaca. Teks dengan
pengembangan narasi berarti teks itu menuturkan cerita. Kadang-kadang dari
sudut pandang kata ganti orang pertama (Aku) dan kadang-kadang dari sudut
pandang orang ketiga (Ia). Tulisan naratif meyakinkan pembaca dengan
menggunakan rincian khusus, dengan megikuti suatu urutan yang jelas dan mudah
dipahami, dan dengan menceritakan secara panjang lebar ceritanya dengan maksud
agar pembaca dapat memperoleh pengalamandalam hidupnya sendiri.[4]
C. Teks
Eksposisi
Teks eksposisi disebut juga teks
paparan. Teks eksposisi merupakan teks yang memaparkan sejumlah pengetahuan
atau informasi. Teks ini menampilkan suatu objek. Peninjauaannya tertuju pada
satu unsur saja. Penyampaiaanya dapat menggunakan perkembangan analisis
kronologis atau keruangan. Ada yang perlu diketahui dari teks ekspositoris.
Ciri teks ini adalah penyampaian
informasi. Didalamnya akan kita temukan informasi yang tidak akan mempengaruhi
para pembaca.Pembaca hanya memperoleh informasi atau pengetahuan. paragraph ini
antara lain dapat berupa definisi, analisis, laporan, pertimbangan dan proses.
Dari bagian-bagian itu akan kita temukan bagian-bagian kecil lagi.[5]
D. Teks
Persuasi
Teks Persuasi adalah teks yang bertujuan
meyakinkan pembaca, mempengaruhi pembaca, membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca
atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Yang dikemukakan itu dapat berupa
fakta, produk, pendapat, hingga ideologi tertentu. Bidang yang paling banyak
mengguakan jenis karangan ini adalah dunia periklanan. [6]
E. Teks
Argumentasi
Suatu teks yang bertujuan untuk
meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi,
doktrin, sikap atau tingkah laku tertentu serta membuktikan suatu kebenaran
sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Dalam tulisan ini bersifat ilmiah,
jenis karangan ini biasanya digunakan oleh penulis karena sebuah karya ilmiah
harus dapat meyakinkan pembaca atas topik yang diuraikan penulisnya. Dengan
demikian, penulis harus menyusun karangannya secara logis dengan alasan atau
data yang mampu meyakinkan para pembaca.[7]
2.
Ciri-ciri
dan Langkah-langkah Menyusun Teks Deskriptif, Naratif, Eksposisi, Persuasi dan
Argumentasi
A.
Ciri- Ciri Teks Deskripsi
a. Menggambarkan
atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
b. Penggambaran
dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, dan perabaan).
c. Bertujuan
agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang
dideskripsikan.
d. Menjelaskan
ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara
terperinci.
Langkah
menyusun deskripsi:
a. Tentukan objek atau tema yang akan
dideskripsikan.
b. Tentukan tujuan.
c. Mengumpulkan data dengan mengamati objek
yang akan dideskripsikan.
d. Menyusun data tersebut ke dalam
urutan yang baik (menyusun kerangka karangan).
e. Menguraikan kerangka karangan
menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.
B.
Ciri-ciri Teks Narasi
Langkah Membuat Teks Narasi
C.
Ciri-ciri Teks Eksposisi
a. Berusaha menjelaskan tentang
sesuatu.
b.
Gaya
tulisan bersifat informatif.
c.
Fakta
dipakai sebagai alat kontribusi.
d.
Fakta
dipakai sebagai alat konkritasi
Langkah
Membuat Teks Eksposisi.
D.
Ciri-ciri Teks Persuasi
a. Ada bujukan atau ajakan untuk
berbuat sesuatu.
b. Persuasi bertolak dari pendirian
bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus menimbulkan kepercayaan para
pembacanya.
d. Persuasi harus dapat menciptakan
kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
Langkah-langkah menyusun persuasi:
a.
Menentukan
topik atau tema.
b.
Merumuskan
tujuan.
c.
Mengumpulkan
data dari berbagai sumber.
d.
Menyusun
kerangka karangan.
e.
Mengembangkan
kerangka karangan menjadi karangan persuasi.
f.
Persuasi
sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan
supaya kesepakatan pendapatnya
tercapai.
g.
Persuasi
memerlukan fakta dan data.
E.
Ciri-ciri Teks Argumentasi
a. Menjelaskan pendapat
agar pembaca yakin
b. Memerlukan
fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
c. Menggali
sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
d. Penutup
berisi kesimpulan.
e. Mengandung data atau fakta yang dapat di
pertanggungjawabkan.
f. Penjelasannya
disampaikan secara logis.
Langkah-langkah Menulis Argumentasi
a. Dalam
penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada langkah-langkah penulisan yang telah disediakan sebagai
persyaratan dari karangan argumentasi yang baik, berikut langkah-langkah
penulisan karangan argumentasi :
b. Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnya “Pentingnya
Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Anak SD”
c. Menentukan
tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu, misalnya sebagai berikut.
Meyakinkan pembaca bahwa swasembada pangan merupakan sarana yang ampuh untuk
memperkuat ketahanan dan pertahanan negara.
d. Agar pembaca
dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu mencari bahan yang cukup dan
dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.
e. Menyusun
kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.
3.
CONTOH
TEKS DISKRIPTIF, NARATIF, EKSPOSISI, PERSUASI, DAN ARGUMENTASI
1. CONTOH
TEKS DISKRIPTIF
Gajah, Si Hewan Besar Terbesar
Gajah adalah hewan darat terbesar yang
masih ada sampai saat ini. Diantara semua hewan hanya ikan paus yang mampu
menyaingi kebesaran gajah. Saat ini, gajah terdapat di Afrika, India, Sri
Lanka, dan daerah-daerah sekitar Asia.
Gajah adalah hewan tinggi yang bertubuh
dan berkepala besar. Kepalanya memiliki dua ciri khas, yakni belalai yang
panjang dan gading. belalai tidak lain adalah moncong dan bibir atas yang
memanjang. gadingnya merupakan gigi khusus yang memanjang dan digunakan sebagai
senjata atau alat penggali.
Gajah termasuk kelompok mamalia berkuku.
hewan ini dapat digolongkan menjadi dua jenis. Jenis pertama dinamakan Elephas, yang mencakup gajah Asia. Jenis
kedua dinamakan Loxodonta, yang
mencakup gajah Afrika. Kedua jenis ini berbeda ukuran tubuh dan struktur
telinga serta gadingnya. Gajah Afrika lebih besar daripada gajah Asia. Gajah
Afrika jantan biasanya mencapai 3 sampai 4 meter dan beratnya 5.000 sampai
7.500 kg.[8]
2. CONTOH
TEKS NARATIF
Upacara Bendera
Hari ini hari Senin. Anak-anak SD
Harapan siang mengikuti upacara bendera. Saat itu giliran siswa kelas V sebagai
petugas upacara. Afriza bertindak sebagai pemimpin upacara. Debby, Nana, dan
Puput sebagai pengibar bendera Merah Putih. Dewi memimpin menyanyikan lagu.
Lisca dan Yuniar pembaca doa dan pembaca UUD 1945, serta Wiwik sebagai
protokol.
Suara Afriza terdengar lantang member
aba-aba. “Siap… grak! “ Semua peserta upacara mengambil sikap sempurna. Barisan
terlihat rapi. Suasana hening dan khidmat menandai upacara hari itu. Akan
tetapi di tengah keheningan upacara, tiba-tiba terdengar suara anak tertawa.
akibatnya upacara menjadi agak terganggu. siswa yang lain menoleh ke kanan dank
e kiri melihat sumber datangnya suara. Upacara menjadi kurang tertib.
“Anak-anak, pagi ini kalian mengikuti
upacara tidak seperti biasanya. Hari ini upacara agak gaduh. Ada anak yang
berbicara sendiri, ada pula yang bersenda gurau dengan temannya. Peserta lain
menjadi terganggu. Ibu Yuni berpesan, jaga kedisiplinan pada saat kegiatan apa
saja. Itu penting. Kalian tentu ingin hidup teratur, bukan? Sekali lagi Ibu
berpesan, jagalah kedisiplinan, jangan ulangi lagi pada upacara-upacara
berikutnya,” kata Ibu Yuni mengakhiri sambutannya.
Memelihara Ikan
Ikan merupakan salah satu binatang yang biasa dipelihara oleh manusia.
Ikan sangat beragam mulai dari warna, jenis juga harganya. Dengan memelihara
ikan, akan memberikan ketenangan dan kesegaran bagi pemiliknya begitu juga
orang melihatnya. Dalam memelihara ikan kita harus berhati-hati, karena jika
perawatannya tidak sesuai maka ikan air tawar, jenis dan warna ikan air laut
juga lebih beragam.
Untuk memelihara ikan, hal pertama yang harus disiapkan yaitu akuarium.
Akuarium harus ditata seindah mungkin dan sesuai dengan keadaan sebenarnya,
dengan begitu ikan-ikan akan merasa betah. Setelah akuarium diisi dengan air,
selanjutnya ikan dimasukan ke akuarium tersebut. Dalam memilih ikan sebaiknya
yang masih segar, dan kondisinya baik tanpa ada cacat ataupun goresan.
Dalam memberi makan ikan harus teratur, jangan terlalu banyak karena akan
membuat air keruh, oleh dan ikan akan mati. Memberi makanikan sebaiknya
dilakukan tiga atau sampai empat kali sehari, pilihlah makanan ikan yang sesuai
dan bergizi.
Air untuk ikan air tawar makin lama makin keruh, oleh karena itu harus
diganti minimal sekali dalam seminggu. Ketika mengganti air akuarium, ikan-ikan
harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember yang berisi air bersih.
Hati-hati dalam memilih jenis ikan, jangan sampai ikan yang besar
disatukan dengan ikan kecil, bisa-bisa ikan besar tersebut memangsa ikan kecil.
Akuarium juga dapat diletakan diruang tamu, hal ini dapat memberikan nilai
tambah yaitu membuat asri suasana dan juga memberikan kesegaran bagi orang yang
melihatnya. Kesegaran yang diberikan oleh pemandangan di akuarium dapat membuat
orang yang stress menjadi bugar, dan bersemangat kembali. Tak heran banyak orang yang mempunyai
hobi memelihara ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut.[9]
CONTOH
TEKS PERSUASI
Kebudayaan
Indonesia Harus Mulai Dijaga
Indonesia adalah negeri yang beraneka ragam. Bangsa yang
multikultur, banyak sekali kebudayaan yang tersebar dari ujung barat ampai
ujung timur. Kebudayan nasional yang menjadi ciri khas bangsa khususnya.sebagai
warga yang hidup di Indonesia, sebaiknya saat ini kita harus berpikir bahwa
kebudayaan Indonesia mulai harus dijaga. Kenapa kebudayaan bangsa Indonesia
harus dijaga? Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebudayaan Indonesia harus dijaga.
Diantaranya, banyak orang yang tidak mengenal budayanya sendiri.
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia lebih banyak
menyebabkan seseorang malas untuk mengetahui bahkan untuk mengenalnya. sehingga
tak heran jika ada orang yang tidak tahu tentang kebudayaan Indonesia. Bahkan
dia sempat aneh dan terheran-heran jika melihat tari kecak misalnya atau
mendengarkan lagu soleram. karena dia tak pernah mengetahuinya dan memang tak
pernah mau tahu.
Tak hanya itu, globalisasi atau medernisasi yang terjadi pada dunia saat
ini mempunyai pengaruh besar terhadap kelestarian budaya Indonesia. Melalui
modernisasi kebudayaan dengan mudah kebudayaan asing dapat masuk ke Indonesia.
Dan memang tidak mengherankan, kita bisa lihat dengan jelas dari beberapa
media, kebudayaan asing telah merambah luas ke seluruh penjuru nusantara.
Kebudayaan-kebudayaan asing ini ternyata lebih mudah membudaya dari pada
kebudayaan asli yang sudah ada. Contohnya saja dalam cara berpakaian, kita
lebih sering mengikuti orang-orang di luar sana untuk cara berpakaian.
Dengan masuk dan berkembangnya budaya asing ke Indonesia membuat
kebudayaan-kebudayaan daerah tersingkir. Tak jarang banyak kebudayaan daerah
yang tidak lagi dimunculkan atau malah dapat dikatakan menghilang.
Kebudayaan-kebudayaan daerah ini mulai meredup setelah kedatangan kebudayaan
asing. Seperti wayang yang sekarang jarang sekali kita dapat menyaksikan pertunjukan
wayang secara langsung. Atau tari jaipong yang benar-benar asli, karena yang
sering kita lihat adalah tari jaipong yang sudah banyak mengalami perubahan.
Generasi muda Indonesiapun ternyata lebih menyukai kebudayaan asing.
Mereka kurang mencintai kebudayaannya sendiri, bahkan ada yang menganggapnya
kampungan. Terlihat bahwa generasi muda sekarang lebih bergaya hidup hedonistic
atau gaya hidup penuh hura-hura. Generasi muda saat ini lebih menyenangi
kebebasan tanpa batas daripada kebebasan dengan batasan norma. Musik yang
mereka dengarkan bukan lagi gending karismen atau tanjidor tapi musik yang
mereka dengarkan adalah house music
atau musik DJ, R&B, Hip-hop, metal
dan lain-lain. Tarian mereka bukan lagi jaipongan, kecak, atau pendet tapi
tarian mereka dengarkan adalah modern
dance, break dance dan lain-lain.
Oleh karena itu, memang sudah saatnya kita sebagai orang Indonesia
umumnya dan sebagai generasi muda terpelajar khusunya, harus mulai berpikir
untuk menjaga kebudayaan Indonesia. Karena kebudayaan Indonesia adalah ciri
khas bangsa Indonesia yang menjadi kebanggaan tersendiri dari bangsa Indonesia.
Masyarakat dan pemerintah adalah pelaku sentral dalam proses pelestarian
kebudayaan nasional. Kebudayaan Indonesia sebaiknya kita pelihara, kita juga
dan kita lestarikan bersama-sama. Jangan sampai kita kehilangan budaya kita
sendiri. Marilah kita sama-sama menjaga kebudayaan Indonesia agar jangan sampai
terkubur dan hanya menjadi sejarah anak cucu kita di masa yang akan datang.
Marilah kita bersama-sama menjaganya!
CONTOH
TEKS ARGUMENTASI
Adopsi Anak Indonesia Oleh Orang asing, Mengapa Tidak ?
Sebuah survey dan studi perlu dilakukan untuk meneliti
dampak sosial, budaya, dan psikologis dari praktek adopsiini sebelum
orang-orang keburu menilai yang jelek-jeknya saja. Oleh karena itu, kalau kita
memang ingin konsekuen menjadi bangsa yang berkepribadian yangmandiri, mungkin
praktek-praktek seperti pinjaman dari luar negeri, penanaman modal asing, studi
keluar negeri dan segala bentuk hubungan serta ‘produk’yang berbau luar negeri
lebih baik dijauhkan. Hal ini tentu saja mustahil. kalau kita mau jujur tentang
keberadan bangsa dan negara kita, kita ini sebenarnya masih jauh sekali dari
impian mejadi negara yang mandiri, yang sejahtera dan mampu tampil sebagai negara
yang menetukan di dalam percaturan dunia.
Prosedur pengangkatan anak yang benar dan bertanggung jawab akan diulai
dengan mendeteksi keberadaan calon orang tua angkat, untuk memperolehdata
mengenai kemungkinan jaminan kehidupan dan tunjangan pendidikan yang layak bagi
anak yang akan diadopsi itu. Keinginan dan kerinduan untuk memelihara dan
menyayangi anak itu sendiri pun dapat pula dipakai sebagai pegangan bahwa anak
itu tidak akan ditelantarkan, apa lagi jika kita lihat kegigihan calon orang
tua memperjuangkan ‘anak’ mereka selama ini. dengan kata lain, hari depan yang
lebih cerah diajanjikan disana, dibandingkan jika anak-anak itu tetap tinggal
disini. tentunya ini tidak berlaku bagi keluarga-keluarga yang mapan. Tetapi
bagaimana dengan keluarga yang tidak mampu, yang broken home, anak-anak diluar
nikah, serta ribuan anak lain yang tidak mempunyai jaminan masa depan yang
cerah dinegeri sendiri? salahkah jika ada pihak asing yang denan tulus bersedia
mengasuh mereka?
Adopsi anak Indonesia oleh orang asing seperti ini bukanlah pelarian
tanggung jawab sosial di negara kita. Hal ini sebaiknya dipandang sebagai salah
satualternatif pemecahan-pemecahan masalah-masalah besar yang kita hadapi,
seperti peledakan jumlah penduduk, peningkatan kesejahteraan keluarga yang
tidak mampu, serta perluasan kesempatanbagi sebagian anak untuk hidup lebih
baik.
Dari hal-hal yang yang diuraikan diatas, agaknya dapatlah
ditarikkesimpulan bahwa sebaiknya kita kita tidak terburu-buru menilai adopsi
anak Indonesia oleh orang asing itu merupakan tindakan yang memalukan seluruh
bangsa,dan oleh karena itu harus dicegah. perlulahkita mengadakan berbagai
penelitian dan pemikiran kembali, karena sebenarnya dalam hal itu masih banyak
terdapat hal-hal positif, yang justru membantu kita menyelesaikan beberapa
masalah yang mendesak. ini, kalau kita mau sedikit jujur pada diri kita
sendiri.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari
uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa teks adalah. teks dibagi menjadi
lima macam yaitu teks deskriptif, naratif, eksposisi, persuasi dan argumentasi.
teks deskriptif adalah teks yang melukiskan atau menggambarkan objek dengan apa
adanya. Ciri-ciri teks deskripsi adalah menggambarkan objek tertentu bertujuan
agar pembaca seolah-olah merasakan hal tersebut dan menjelaskan keadaan objek
seperti bentuk, warna ukuran dansebagainya.
Teks naratif yakni teks yang menceritakan kejadian
atau peristiwa. Ciri-cirinya
gaya tulisan bersifat informative, fakta dipakai sebagai alat kontribusi dan
fakta dipakai sebagai alat konkritasi. Teks persuasi adalah teks
yang bertujuan meyakinkan pembaca, mempengaruhi pembaca, membuat pembaca percaya, atau membujuk
pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Ciri-cirinya yaitu Ada bujukan atau ajakan untuk
berbuat sesuatu. Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat
diubah, harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
Teks
argumentasi ialah suatu teks yang bertujuan untuk meyakinkan
atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap
atau tingkah laku tertentu serta membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca
meyakini kebenaran itu. Ciri-cirinya menjelaskan pendapat agar
pembaca yakin, memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan
lain-lain menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian
serta penutup berisi kesimpulan.
2. Saran
1.
Kepada pendidik diharapkan mampu
memahami jenis-jenis teks secara menyeluruh sehingga nantinya dapat menjelaskan
dengan baik kepada peserta didik.
2.
Peserta didik seyogyanya dapat
amenguasai materi tentang mavam-macam teks seperti yang tertera diatas.
[1]
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (
Jakarta: Balai Pustaka, 1994) hal.1024.
[2] Tim Catha Edukatif, KTSP Bahasa Indonesia untuk kelas 5 A,
(Sukoharjo: CV. Sindutama), hal. 55.
[3] E Zaenal Arifin dan Ahmad Tasai,
Bahasa Indonesia Sebagai mata kuliah
Pengembangan Kepribadian, (Tanggerang: Pustaka Mandiri, 2012) hal. 172.
[4] M. Jazeri, Bahasa Indonesia Untuk Karya Ilmiah, (Tulungagung: CV Cahaya Abadi,
2010. hal.61.
[5] Arifin dan Tasai,. . .
hal.172-173
[6] Fahirul Lutfi, Materi Kuliah IAIN Tulungagung 2015.
[7] Ibid.
[8]
Tim Catha Edukatif, Bahasa Indonesia Untuk SD/MI KTSP 2006, Sukoharjo: Sindunta. hal.38.
[9] https://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/,
diakses pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB.
Langganan:
Postingan (Atom)